Sabtu, 06 Oktober 2012

Mendengar Bisikan Alam


Suatu mimpi yang bisa jauh, bisa dekat, terserah kemamuan manusia merubah perilakunya, ingin segera atau nanti saja, adalah bumi di masa depan yang bersih, indah, nyaman, alami. Suatu kerinduan yang pasti dalam angan-angan setiap orang adalah anak cucu yang diwarisi kebaikan bukan kerusakan-kerusakan. Biologis maupun psikologis, mulai mengalami pergeseran menuju sesuatu yang curam dan suram, carut dan marut. Baik sekali jika kita perbaiki diri masing-masing, mulai menyatu dengan alam, mendengar tangis atau harapan mereka. Dengan menghidupkan hati, sekali-kali dalam remang yang sunyi, cukup sendiri.
Gambar : google

Dari Gelap Yang Jauh


Jiwaku dari mati
Sinar terang dinanti
Kembali terang
Bumi hati yang gersang

Air hujan curahan
Sejuk kekeringan perlahan
Biji-bijian jadi daun
Hati kembali rimbun

Sedia kala
Yang amat dicinta
Kepada-Nya jua



Gambar : google

Kamis, 04 Oktober 2012

Tanah Merah

Tuhan tidak perlu dicari
Dia hadir dalam hari-hari
Sangat dekat 
Dan selalu memaafkan kesalahan

Lautan maaf
Lautan karunia

Aku saja yang bodoh
Yang malu semerah saga
Selalu memilih tenggelam

Padahal Tuhan Maha Penyayang
Maha mendengar dan melihat
Sungguh aku malu
Merasa amat dungu

Merasa resah
Di atas tanah merah

(Tasikmalaya, 04 Oktober 2012)

 Gambar : google